KSM Bedah
KSM Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo
Asal usul dan perkembangan KSM Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
tidak lepas dari campur tangan Pemerintah Hindia Belanda. Dengan terbatasnya ketersediaan dokter ahli bedah,
pihak Belanda mengirimkan 10 dokter spesialis bedah untuk melayani penduduk Indonesia. Selain itu, berbagai upaya
dilakukan untuk mengembangkan pendidikan dokter ahli bedah baru di 3 lokasi yang salah satunya diselenggarakan di Jakarta.
Pendidikan bedah Jakarta pertama kali dipimpin pada tahun 1948 oleh dr. Sutan Assin yang diberi gelar Datuk Mangkuto.
Sampai tahun 2020, terjadi perkembangan yang sangat pesat pada cabang-cabang Ilmu Bedah. KSM Bedah
yang saat ini dipimpin oleh Dr. dr. Sonar Soni Panigoro, SpB(K)Onk M.Epid, MARS sudah memiliki 6 divisi yang telah
mengembangkan keilmuannya di bawah payung KSM Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo, yaitu:
1.Divisi Ilmu Bedah Pediatri, yang dipimpin oleh Dr. dr. Riana Pauline Tamba, SpB, SpBA(K)
2.Divisi Ilmu Bedah Digestif, yang dipimpin oleh dr. Yarman Mazni, SpB-KBD
3.Divisi Ilmu Bedah Onkologi, yang dipimpin oleh dr. Ahmad Kurnia, SpB(K)Onk
4.Divisi Ilmu Bedah Plastik, yang dipimpin oleh dr. R. Aditya Wardhana, SpBP(K)
5.Divisi Ilmu Bedah Thorak, Kardiak, dan Vaskular, yang dipimpin oleh dr. Ignatius Wuryantoro, SpB, SpBTKV(K)
6.Divisi Ilmu Bedah Vaskular dan Endovaskular, yang dipimpin oleh dr. Dedy Pratama, SpB(K)V
Program Unggulan Layanan KSM Bedah
1.Divisi Bedah Pediatri
Pusat Bedah Penyakit Hati dan Empedu Anak dan Transplantasi Hati Anak.
Kembar siam Keberhasilan yang dicapai secara keseluruhan adalah 26 pasien hidup atau sebesar 34.2%.
Keberhasilan yang dicapai melalui operasi pemisahan adalah 20 pasien hidup atau sebesar 58.8%.