Rujukan Nasional | 13 Maret 2017 11:29

Pelayanan Jantung Terpadu

Nama Unit : Unit Pelayanan Jantung Terpadu (PJT)
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo
Kepala Unit : Dr. Eka Ginanjar, Sp.PD, KKV, FINASIM , FACP
Alamat : Gedung CMU 1 , LT.1, 2,4 & 5
JL. Diponegoro No. 71 Jakarta Pusat
Telepon : 021.3924242 atau 021.3914684
Website : www.heartcenter.co.id
Facebook : pjt@rscm.co.id

 

VISI
Menjadi  Pusat Kardiovaskular terkemuka yang melebihi  harapan pelanggan
Creating infinite experience in Cardiovascular centre of Excellence

 

MISI
Seamless:
Menyelenggarakan pelayanan Kardiovaskular dengan kualitas terbaik secara cepat dan lancar.

Best Performance:
Menyediakan pelayanan profesional melalui staf yang kompeten.

Best Teaching and Research center:
Menyediakan lahan untuk pendidikan dan penelitian dalam bidang Kardiovaskular dengan sarana yang lengkap.

Best Place to Work:
Mengembangkan suasana lingkungan kerja yang kondusif didukung dengan peralatan yang handal.

SLOGAN:
"One Team One Dream
Together We Will Together We Can"

{cipto_list_child}Profil Umum Jantung Terpadu{/cipto_list_child}

Rumah Sakit Umum Pusat Nasional  Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) merupakan organisasi yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan dan sebagai rumah sakit pendidikan yang bermitra dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dalam melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan teknologi kedokteran dan kesehatan di Indonesia (Center of Excellence ) dengan berbagai macam disiplin ilmu.

Dengan fungsinya tersebut, RSCM membentuk beberapa Departemen dan Unit pelayanan yang saling terkait dan mendukung. Salah satunya adalah Unit Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) yang didirikan pada tahun 2003. PJT RSCM merupakan unit penyelenggara jasa pelayanan kesehatan kardiovaskular yang dilakukan secara terpadu/ terintegrasi dengan beberapa departemen medik terkait di RSCM sebagai stakeholder. Adapun disiplin ilmu yang terlibat secara erat dan berkomitmen dalam membentuk organisasi dengan pelayanan terpadu dengan konsep one stop service adalah Divisi Bedah Toraks Kardiovaskular Departemen Bedah, Divisi Kardiologi Departeman Ilmu Penyakit Dalam, Divisi Kardiologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak dan Departemen Anestesiologi Subspesialistik Kardiovaskular. Konsep keterpaduan ini merupakan keunggulan Pelayanan Jantung Terpadu RSCM yang memberikan pelayanan komprehensif dalam satu atap sehingga diharapkan mampu menjadi nilai tambah bagi pelayanan kardiovaskular di Indonesia.

Proses pengembangan Unit PJT sudah dimulai sejak awal tahun 2003 dengan memaksimalkan pencapaian kerjasama antar divisi-divisi tersebut, Direktur mengeluarkan Surat Keputusan No. 128/TU.K/34/I/2001 tanggal 17 Januari 2001 tentang Pembentukan Tim Pusat Pelayanan Jantung Terpadu dan SK No. 658/TU.K/34/II/2003 tentang penunjukan manajer operasional  PJT yang pertama. Pada pelaksanaan teknis Unit PJT-RSCM berada di bawah Direktur Pelayanan Medik RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.

Unit PJT memberikan pelayanan bagi pasien penyakit jantung dan pembuluh darah (Kardiovaskular). Pelayanan ini mencakup pelayanan intervensi kardiovaskular dan bedah kardiovaskular, yang terdiri dari rawat jalan, penunjang medik, rawat inap (rawat inap anak, rawat inap dewasa), Intensive Coronary Care Unit (ICCU) , Cardiac Intensive Care Unit (CICU), tindakan kateterisasi kardiovaskular dan tindakan operasi kardiovaskular. Pelayanan tersebut dilakukan oleh dokter, perawat dan tenaga non medis lainnya.

Unit PJT selain sebagai unit pelayanan, juga berperan  sebagai tempat pendidikan dan penelitian dari berbagai divisi/departemen di RSCM yaitu Departemen Radiologi, Divisi Kardiologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Divisi Kardiologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Divisi Bedah Vaskular Departemen Bedah dan Departemen Bedah Saraf.

 

  • CRT (Cardiac Resynchronization Therapy)
    CRT saat ini merupakan terapi standar untuk pasien gagal jantung dengan karakteristik  tertentu. Terapi ini mulai dianjurkan oleh organisasi internasional ESC pada tahun 2007 dan ACC/AHA pada tahun 2008.CRT adalah pemasangan alat dengan tujuan pemberian stimulasi voltase rendah yang melibatkan 3 daerah stimulasi jantung : atrium kanan, septum ventrikel kanan dan sinus koronarius yang bertujuan untuk mengatasi ventricular disinkroni dan memperbaiki efisiensi kontraktilitas jantung pada pasien gagal jantung dengan pompa sistolik rendah serta masih memiliki keluhan dengan terapi medikamentosa yang optimal.

Indikasi Pemasangan CRT

Pasien  gagal  jantung  dengan  gambaran  EKG  sinus rhythm atau atrial fibrilasi dengan fungsi kelas NYHA III-IV dan lebar QRS > 120 ms. Bila disertai dengan penurunan ejeksi fraksi (EF)<35%, dianjurkan untuk disertai dengan terapi defibrilasi (CRT-D). Pemberian CRT-D ini diketahui dapat meningkatkan EF ventrikel kiri 

Pada gagal jantung, terdapat peningkatan tekanan pengisian dan regangan dinding ventrikel sehingga terdapat respon stress pada dinding ventrikel berupa penurunan EF (Ejection Fraction) dan 6MWT (Six Minute Walk Test), serta peningkatan NT pro BNP. CRT-D dapat memberikan efek remodelling positif berupa penurunan volume atrium kiri sehingga dapat terjadi kecenderungan peningkatan EF, 6MWT dan penurunan NT pro BNP.

Follow Up Pasca Pemasangan CRT-D

  1.  Nilai NT pro BNP (N-Terminal pro B-type Natriuretic Peptide sebagai marker untuk evaluasi tingkat keparahan gagal jantung dengan nilai normal <300 pg/ml
  2.  6WMT (Six Minute Walk Test) dilakukan untuk menilai tingkat aktivitas fisik yang bisa dilakukan pasien selama 6 menit 
  3.  EF (Ejection Fraction) nilai curah jantung dalam satuan persen, yang menjadi salah satu indikasi pemasangan CRT-D jika pasien memiliki   EF < 35%
  4.  Functional Class (NYHA) digunakan sebagai pengklasifikasian kondisi pasien dengan gagal jantung, yang terdiri dari kelas I, kelas II, kelas III,kelas IV.
  5. QRS duration merupakan durasi gelombang kompleks QRS yang didapatkan dari EKG pasien.

Evaluasi Keberhasilan Pemasangan CRT- D

  • CRT-D dapat memberikan hasil perbaikan klinis pada pasien gagal jantung lanjut dengan kompleks QRS lebar dinilai berdasarkan : peningkatan EF, penurunan functional class (NYHA), peningkatan six minute walk test dan penurunan kadar NT pro BNP darah.
  • Artinya, CRT-D memiliki kontribusi yang besar dalam peningkatan kualitas hidup pasien gagal jantung dinilai dari kondisi fisik dan keberlangsungan hidup pasien.

EVAR/TEVAR (Endovascular Aortic Repair/Thoracic Endovascular Aortic Repair)

Aneurisma Aorta adalah adalah dilatasi aorta dengan diameter >1.5x diameter normal.  Diseksi aorta adalah robeknya tunika intima dinding aorta, menyebabkan darah mengalir masuk menuju tunika media  memisahkan lapisan-lapisan dinding aorta  dan   menciptakan   lumen   palsu.

  • Darah  yang  mengalir  ke  dalam  lumen  palsu  dapat   menyebabkan    beberapa    masalah, seperti : mengurangi  darah  yang  dialirkan  ke  tubuh, diseksi  bertambah  luas,  serta  menghambat aliran  darah  aorta  (lumen  sebenarnya)  dan  juga  arteri  yang     dipercabangkannya. Diseksi juga dapat melemahkan dinding aorta, menyebabkan aneurisma atau ruptur aorta.
  • Diseksi   aorta merupakan    salah    satu    kegawatdaruratan, dan  dianggap  sebagai  salah  satu  penyebab kematian   penyakit   aorta   tertinggi.  Angka   kejadian   diseksi   aorta   diperkirakan  sekitar 3 kasus per 100.000 orang per tahun.
  • Diseksi aorta setidaknya terjadi dua kali  lebih  sering  pada  laki-laki. Lebih  dari  dua  per  tiga  pasien  memiliki  riwayat  hipertensi. Frekuensi serangan meningkat pada pagi hari, kemungkinan  karena  siklus  sirkadian  tekanan   darah. Jika  tidak  segera  ditangani,  rata-rata  50% pasien meninggal dalam 48 jam.

 

 

Keberhasilan tindakan Endovaskular Stent (Evar) atau Thorak Endovaskular (T-Evar)

No

 

Tahun tindakan

 

Jumlah Tindakan

% Keberhasilan

1

2014

 

25

 

76 %

2

 

2015

 

16

87.5%

3

 

2016

 

14

92.9%

 

 

 

 

  • EP Ablation with 3D Mapping                                                                                                                                                                                                                                  

    Seiring perkembangan teknologi kedokteran yang semakin pesat, saat ini telah ada metode pemetaan jantung virtual 3D yang berfungsi untuk memandu dokter menentukan lokasi dan mekanisme penyebab terjadinya aritmia sehingga bisa dilakukan ablasi fokus aritmia dengan lebih akurat.

    Di samping keuntungan tersebut, penggunaan metode pemetaan jantung secara 3D ini bila dibandingkan dengan pemetaan secara konvensional adalah lebih sedikitnya paparan radiasi dari sinar x yang diperlukan untuk melakukan prosedur ablasi aritmia.

 

 

  • Tindakan Penutupan Lubang Jantung Tanpa Pembedahan (Intevensi Kardiologi Anak)
    - Bayi/anak  dengan PJB (Penyakit  Jantung Bawaan) asianotik tidak akan menunjukkan gejala biru, tetapi tampak pink, seperti pada anak normal lainnya.
    - Gejala utama pasien dengan PJB asianotik adalah sesak, mudah  lelah saat beraktivitas, dan berat tubuh yang sulit naik.
    - Contoh PJB asianotik yang paling sering adalah lubang pada sekat serambi (Atrial Septal Defect, ASD), lubang pada sekat bilik (Ventricular Septal Defect, VSD), ductus arteriousus yang tetap terbuka (Patent Ductus Arteriosus, PDA).
    - Penutupan lubang tersebut dapat dilakukan melalui transkateter dan dapat ditutup oleh amplatzer. Untuk tindakan tersebut dibutuhkan waktu perawatan selama  3 hari dan dipastikan untuk pasien anak menggunakan pembiusan umum.

         Tindakan Intervensi (Penutupan Lubang Jantung Tanpa Pembedahan) yang terdiri dari :

  1. Transcatheter Closure of ASD
  2. Transcatheter Closure of PDA
  3. Transcatheter Closure of VSD

TIM Ahli Layanan Unggulan:

1.CRT (Cardiac Resynchronization Therapy)

Tim ahli  :
(Divisi Kardiologi Dewasa Departemen IPD)

  1. Dr. dr. M.Yamin, SpJP (K)
  2. Dr. Simon Salim, Sp.PD, KKV

2.EVAR/TEVAR (Endovascular Aortic Repair/Thoracic Endovascular Aortic Repair)

Tim ahli :
(Divisi Kardiologi Dewasa Departemen IPD)

  1. dr. Dono Antono, Sp.PD-KKV

(Divisi Bedah Vaskular Departemen Bedah)

  1. dr. Suhartono, Sp.BV
  2. dr. Deddy Pratama, Sp.BV


3.EP (Electrophysiology Study) + Ablasi

Tim ahli :
(Divisi Kardiologi Dewasa Departemen IPD)

  1. Dr.dr. Muhammad Yamin, Sp.JP (K)

(Unit Pelayanan Jantung Terpadu)

  1. Dr. dr. Rubiana Sukardi, Sp.A (K)


4.Tindakan Intervensi (Penutupan Lubang Jantung Tanpa Pembedahan)

Tim ahli :
(Unit Pelayanan Jantung Terpadu)

  1. Dr. dr. Rubiana Sukardi, Sp.A (K)

(Divisi Kardiologi Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak)

  1. Prof.Dr.dr.Mulyadi.M.Djer,Sp.A(K)
  2. Dr.Piprim.B.Yanuarso, Sp.A(K)
  3. Dr.dr. Najib Advani, Sp.A (K)
  4. Prof. Dr. dr. Sukman T.Putra, Sp.A (K)

(Departement Anestesi)

  1. DR.Dr.Ratna Farida,Sp.An, KAKVP
  2. Dr.Aries Perdana, Sp.An, KAKVP
  3. Dr. Jefferson, Sp.An, KAKVP
  4. Dr. Aldi Heriwardito, Sp.An, KAKVP

Ruang tindakan (Cath Lab)

 

Capaian Kunjungan Poliklinik

 

Capaian Volume Tindakan Di Cathlab

No Jenis Publikasi Judul Peneliti  
1 Jurnal Tahun 2015 The role of curcumin as an inhibitor of oxidative stress caused
by ischaemia re-perfusion injury in tetralogy of Fallot patients
undergoing corrective surgery
Rubiana Sukardi,1 Sudigdo Sastroasmoro,2 Nurjati C. Siregar,3 Mulyadi M. Djer,2 Fransciscus D. Suyatna,4
Mohammad Sadikin,5 Nurhadi Ibrahim,6 Sri E. Rahayuningsih,7 Arief B. Witarto8
2 Epub 23 Desember 2015 Transcateter Closure of Atrial Septal Defects in a Center with limited resources : outcomes and short term follow-up Putra ST, Djer MM, Idris NS, Samion H, Sastroasmoro S  
3 7 Maret 2015 Transcateter closure of patent ductus arteriosus : 11 years of clinical experience in Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta, Indonesia

Djer MM, Saputro, Putra ST, Idris NS

 

Dalam Negeri :

  • RS Umum Pusat Jantung Nasional Harapan Kita

Luar Negeri :

  • Institute Jantung Negara (IJN) Kuala Lumpur Malaysia

BULAN PELATIHAN
Februari 2017 Pelatihan Keperawatan Kardiovaskular Pemula Angkatan 5
Pelatihan Keperawatan Lanjutan: Katerisasi Jantung Angkatan 3
Mei 2017 Pelatihan Keperawatan Lanjutan: Cardiac Intensive Care Unit
Pelatihan Keperawatan Lanjutan: Intensive Coronary Care Unit
Pelatihan Keperawatan Lanjutan: Kamar Operasi Jantung
Juli 2017 Pelatihan Keperawatan Lanjutan: Katerisasi Jantung Angkatan 4
Oktober 2017 Pelatihan Keperawatan Lanjutan: erfusionist
Pelatihan Keperawatan Kardiovaskular Pemula Angkatan 7
November 2017 Pelatihan Keperawatan Lanjutan: Cardiac Intensive Care Unit
Pelatihan Keperawatan Lanjutan: Intensive Coronary Care Unit

 

WEB SEMINAR

Aksesibilitas

Cara Merujuk

Hubungi Kami di Hotline RSCM 1500135 atau melalui Tanya Info Pelayanan Jantung Terpadu

Copyrights 2017 All Rights Reserved by RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.