Pelayanan Neonatologi
Divisi Perinatologi merupakan salah satu divisi dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak yang menyediakan pelayanan kesehatan bagi semua bayi baru lahir sampai dengan usia koreksi 0-28 hari. Bayi yang dimaksud diatas adalah bayi risiko tinggi seperti, penyakit membran hyalin, bayi prematur ekstrim (<1000 gram), kelainan kongenital termasuk yang membutuhkan pembedahan jantung, otak, paru, ginjal, tulang dan saluran kemih. Jumlah tempat tidur yang tersedia yaitu 70 tempat tidur dengan 2 kategori, yaitu: Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dan High Care Unit (HCU).
Divisi perinatologi di RSUPN Cipto Mangunkusumo ditempatkan sebagai pusat rujukan tersier neonatal di Indonesia, pusat penelitian neonatal, dan sebagai pusat pendidikan. Setiap waktu adalah berharga, divisi perinatologi terus tumbuh sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk maternal-perinatal.
Sejarah pengembangan
Sejak tahun 2007 Divisi Perinatologi memiliki ruangan tersendiri yang letaknya berdekatan dengan ruang bersalin dan kamar operasi Departemen Obstetri dan Ginekologi. Seiring dengan pembangunan dan pengembangan di RSCM, divisi perinatologi terus tumbuh sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik. Dari tahun ke tahun jumlah bayi yang mendapatkan pelayanan di divisi perinatologi semakin meningkat, bantuan kelahiran harus baik, cara melakukan transport bayi ke tempat perawatan harus sempurna, tidak adanya infeksi, hingga asupan nutrisi harus optimal.
Angka keberhasilan penanganan bayi prematur di RSCM tidak kalah dengan keberhasilan negara tetangga. Selain itu, dalam 10 tahun terakhir kami mampu merawat bayi prematur dengan tingkat kerusakan pada retina mata (ROP) 0%.
Divisi perinatologi sangat mendukung pemberian ASI eksklusif pada bayi-bayi yang dirawat. Ibu-ibu yang melahirkan bayi prematur sangat dimotivasi untuk melakukan perawatan metode kanguru. Kami juga menampung ibu-ibu yang ingin berbagi ASI untuk bayi yang sangat membutuhkan dengan melewati skrining. Saat ini tingkat keberhasilan kami 30% ASI eksklusif untuk bayi sakit (bayi yang dirawat di level 3 perinatologi).
Sampai saat ini kami sudah mendidik 200 dokter anak dari seluruh penjuru Indonesia untuk mahir merawat bayi prematur dan bayi yang bermasalah. Selain itu, kami juga mendampingi Rumah Sakit yang jauh dari ibu kota (Papua, Ambon, Nusa Tenggara Timur), dengan mengirimkan dokter, perawat dan teknisi agar meningkatkan kualitas pelayanan.
Pada tahun 2007 divisi perinatologi telah mampu menerapkan target saturasi oksigen 88-92%. Kemudian pada tahun 2008 hingga tahun 2012 divisi perinatologi mulai menerapkan program 1st Golden Hour, early CPAP, terapi hipotermi untuk pasien dengan kondisi HIE (Hypoxic ischemic ensephalopathy), KMC continue & intermittent (SCN), penggunaan HFO (High Frequency Oscillatory). Dilanjutkan dengan penerapan pada tahun 2012 yaitu Neurodevelopmental care & family centered care, Bank donor ASI, penggunaan NIPPV (Nasal intermittent positive pressure ventilation). Pada tahun 2013 divisi ini telah berhasil melaksanakan program kontrol infeksi, nystatin sebagai profilaksis dan surgical bedside.
Seiring berjalannya waktu pencapaian divisi perinatologi semakin meningkat dan terus berkembang pada tahun 2014 divisi perinatologi berhasil menerapkan total nutrisi parenteral yang agresif untuk bayi baru lahir, pelatihan ultrasonografi kepala, KMC intermittent untuk bayi di NICU. Selanjutnya pada tahun 2015 dimulai pelaksanaan kebijakan terminasi untuk usia kehamilan terendah yaitu 24-26 minggu, kebijakan pemberian makan enteral pada awal kehidupan, NIRS (Near infrared spectroscopy) untuk mengukur saturasi otak, mampu mengembangkan tim transport dan jejaring. Kemudian pada tahun 2016 divisi perinatologi mulai menerapkan penggunaan aEEG (amplitudo electroencephalogram) pada bayi yang terindikasi.
Jenis SDM
Dokter neonatologi dengan perawat yang berkerja di bidang NICU dengan multi disiplin Tim meliputi neuropediatrik, tumbuh kembang-pediatrik sosial, nutrisi dan penyakit metabolik, radiologi, rehabilitasi medik, THT, mata, kardiologi, bedah thoraks kardiovaskular, bedah anak, infeksi, hematologi, gastroenterohepatologi, respirologi, alergi imunologi dan lain-lain.
Dokter terdiri dari 2 profesor, 5 staf neonatologi dan 2 staf muda. Perawat klinik di divisi perinatologi berjumlah 116 orang, terdiri dari PK 1 berjumlah 11 perawat, PK 2 berjumlah 65 perawat, PK 3 berjumlah 40 orang. Staf non perawat terdapat 57 orang yang diantaranya terdiri dari 6 orang farmasi, 3 orang pekerja di laboratorium, dan lain-lain.
Hubungan Kerjasama
Hubungan kerjasama divisi perinatologi dengan berbagai rumah sakit hampir di seluruh Indonesia dalam bentuk pendidikan yaitu program dokter fellow. Beberapa rumah sakit tersebut terdapat di berbagai provinsi jawa timur (Surabaya, Jombang, malang), Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Pangkal Pinang, Lampung, Bali, kalimantan barat, Sumatra Barat, Banten, Bengkulu dan lain-lain.
Jenis Pelayanan yang Disediakan
- Bayi dengan berat lahir < 1200 gram
- Bayi dengan kelainan bedah seperti hernia diafragmatika kongenital, atresia esophagus
- Bayi dengan kelainan jantung seperti PDA yang membutuhkan tindakan ligase bedside
- Bayi dengan Retinophaty of Prematurity (ROP) yang membutuhkan tindakan koreksi
- Bayi dengan kondisi HIE yang membutuhkan terapi hipotermi
Asal Pasien
- Bengkulu
- Bangka Belitung
- Batam
- Jawa Tengah (Semarang)
- Papua
- Jawa Barat
Kinerja dalam jumlah dan kualitas
- Berat bayi lahir terendah yang dapat ditangani dengan komplikasi minimal: 650 gram (2009)
- Survival rate bayi lahir dengan usia gestasi < 28 minggu: 50 % (2016)
- Survival rate bayi lahir dengan berat lahir < 1000 gram: 50-60 % (2016)
Clinical Leader: | |
Penasehat: | |
Prof. Dr. dr. Asril Aminullah, Sp.A(K) |
Prof. Dr. dr. Rulina Suradi, SP.A(K), IBCLC |
Anggota: | |
dr. Rosalina Dewi Roeslani, Sp.A(K) | |
dr. R. Adhi Teguh Perma Iskandar, Sp.A | |
Kepala Ruangan
Nining Caswini, S.Kep, Ns. |
Bekerjasama dengan berbagai divisi di departemen anak yaitu:
- Neurologi
- Tumbuh kembang-pediatrik social
- Nutrisi dan penyakit metabolik
- Kardiologi
- Respirologi
- Gastrohepatologi
- Hematologi
- Alergi imunologi
- Nefrologi
- Endokrinologi
- Pencitraan
- Infeksi Penyakit Tropik
Departemen yang lain:
- Rehabilitasi Medik
- THT
- Mata
- Bedah Anak
- Bedah toraks kardiovaskular
- Patologi Anatomi
- Patologi Klinik
- Level III bangsal neonatal sesuai standar internasional:
- Special Care Unit (SCN) untuk bayi dengan risiko sedang atau pasca perawatan yang sudah stabil di NICU (34 tempat tidur)
- Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dilengkapi dengan ventilator (seperti ventilator, bubble CPAP, HFO/High Frequency Oscillator (18 tempat tidur) dan ruang isolasi (2 tempat tidur)
- Peralatan dan Fasilitas Diagnostik
- Laboratorium: AGD bedside
- Ultrasonografi, ekokardiografi dan X-ray portable dilakukan secara bedside
- NIRS (Near Infrared Spectroscopy) untuk mengukur saturasi otak
- Peralatan dan Fasilitas Terapeutik
- Nutrisi Parenteral Total
- Ventilator dengan volume guarantee
- HFO (High frequency oscillatory)
- Nasal IMV, bilevel CPAP, Nasal HFO, CPAP, HFN
- Ruang menyusui yang bersih dan nyaman
- Human milk storage, tempat menampung donor ASI
- MIRIS (mesin untuk menilai kalori ASI)
Kinerja dalam jumlah dan kualitas
- Berat bayi lahir terendah yang dapat ditangani dengan komplikasi minimal: 650 gram (2009)
- Survival rate bayi lahir dengan usia gestasi < 28 minggu: 50 % (2016)
- Survival rate bayi lahir dengan berat lahir < 1000 gram: 50-60 % (2016)
No. | Judul Penelitian | Penulis | Publikasi |
---|---|---|---|
1 | Prevention and control of blood stream infection using the balanced scorecard approach | Rinawati Rohsiswatmo, Sarah R. Nusyirwan, Putri Maharani Tristanita Marsubrin | Acta Medica, 2014 |
2 | Closed Catheter Access System Implementation in Reducing bloodstream infection in preterm infants | Lily Rundjan, Rina Rohsiswatmo, Tiara Nien Paramita, Chrisella Anindita Oeswadi | Pediatrics, 2015 |
3 | Billistick : an accurate low cost Point-of-care option for total bilirubin determination in LMICs | Rinawati Rohsiswatmo, Stephen Oguche, Lily Rundjan, Bose Toma, Chinyere Ezeaka, Chiara Greco, Tina Slusher, Claudio Tiribelli, Carlos D. Coda Zabetta | PAS, 2016 |
- RSUD Koja
- RSUD Pasar Rebo
- RSUD Budhi Asih
- RSUD Tarakan
- RSUD Cengkareng
- RS Bunda Alia
- RS MH Thamrin
No | Nama Acara | Waktu | Tempat |
---|---|---|---|
1 | ASIA PACIFIC DANONE PRETERM NUTRITION SUMMIT 2017 | 21-22 April 2017 | Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel |
2 | 9th INDONESIAN PICU NICU UPDATE | 23-27 April 2017 | Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel |
3 | ADVANCED NURSES WORKSHOP : BE AN EXCELLENT NEONATAL NURSES | 28-29 April 2017 | Novotel Hotel Mangga Dua Square, Jakarta |
WEB SEMINAR
Aksesibilitas
Dengan Bus
- Bus Transjakarta
Turun di: Halte Salemba UI
Jarak dari Halte Salemba menuju RSCM kurang lebih 500 m. Untuk mencapai RSCM dapat berjalan kaki melalui area kampus UI Salemba.
Rute yang dilayani / Serving route(s) :
Kampung Melayu – Ancol (koridor 5)
PGC – Ancol (koridor 7-5)
PGC – Harmoni (koridor 7-5-2)
- Bus Kota
Turun di: Halte RSCM
Halte RSCM ada di Jl. Diponegoro, depan RSCM.
A Perum PPD 38 Terminal Rawamangun - Terminal Blok M
A Perum PPD 11 Terminal Blok M - Terminal Senen
A Perum PPD 210 Terminal Grogol - Terminal Rawamangun
A Perum PPD 213 Terminal Grogol - Terminal Kampung Melayu
A Perum PPD P36 Terminal Blok M - Terminal Pulo Gadung
A Perum PPD P67 Terminal Blok M - Dr. Wahidin
A Perum PPD AC78 Muara Angke - Kampung Melayu
A Perum PPD ACB02 Terminal Grogol - Pasar Baru
Himpurna 926 Term. Terminal Blok M - Terminal Senen
Sinar Jaya ML p158 Terminal Blok M - Kemayoran
Dengan Kereta Api
- Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Jabodetabek,
Turun di: Stasiun Cikini
Jarak dari Stasiun Cikini menuju RSCM kurang lebih 750 m. Untuk mencapai RSCM dapat menggunakan taksi atau bajaj.
Cara Merujuk
Hubungi Kami di Hotline RSCM 1500135 atau melalui Tanya Info Pelayanan Neonatologi
Hubungi Kami di Hotline RSCM 1500135 atau melalui Tanya Info Pelayanan Neonatologi