Rujukan Nasional | 13 Maret 2017 11:33

Pelayanan Gamma Knife

Pelayanan Gamma Knife

Gamma Knife adalah teknologi terkini yang menjadi alternatif dari prosedur operasi Bedah Saraf dan radiasi whole brain konservatif. Modalitas ini merupakan salah satu kemajuan terpenting dalam stereotactic radiosurgery. Dasar mekanisme kerja gamma knife adalah penghantaran radiasi dosis tinggi dalam satu atau lebih sesi terapi, tanpa melakukan insisi sama sekali. Sejumlah 201 focused radiation beams digunakan untuk memberikan radiasi pada pasien dalam satu sesi terapi, tanpa merusak jaringan sekitarnya.

Lars Leksell, seorang spesialis bedah saraf dari Swedia, merupakan orang pertama yang mengembangkan gamma knife surgery pada tahun 1950-an. Beliau mengkombinasikan teknik framing stereotaktik yang digunakan untuk operasi neurofungsional dengan sistem radiasi terfokus. Prototipe pertama gamma knife yang digunakan pada pasien untuk pertama kali pada tahun 1967 terdiri dari 179 sources dari cobalt-60.

Aplikasi klinis gamma knife pada kasus bedah saraf meliputi tindakan operatif untuk kasus neoplasma (termasuk metastasis), lesi vaskular, dan neurofungsional (Parkinson’s Disease, trigeminal neuralgia). Saat ini gamma knife sudah menjadi bagian penting dari peralatan operasi untuk bedah saraf di dunia.

Alat ini menggunakan radiasi Gamma dari 192 sumber Co-60 (Cobalt) yang difokuskan pada lokasi tumor atau kelainan otak lainnya dengan tingkat presisi dan akurasi yang sangat tinggi. Penggunaan berkas radiasi Gamma yang terfokuskan ini bertujuan untuk merusak atau mengganggu kelainan otak tersebut tanpa merusak jaringan sekitarnya. RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo yang merupakan rujukan terakhir tersebut mengembangkan metode non-invasif untuk mengobati berbagai macam gangguan saraf di kepala dan leher, yaitu dengan Metode Gamma Knife Radiosurgery. RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo telah menangani kasus pasien yang menggunakan pelayanan Gamma Knife sebanyak 24 Pasien (2018).

 

Departemen Medik Bedah Saraf
Gamma Knife
RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo

JL.Diponegoro No.71, Jakarta Pusat 10430
Call Center 1500135 / 021-22391132 / 081381061108
www.rscm.co.id

Lesi Neoplasma

Tumor jinak merupakan kandidat terbaik untuk operasi stereotaktik, karena tindakan tersebut baik untuk lesi dengan batas jelas dan tidak invasif terhadap jaringan sekitar. Jenis-jenis tumor yang biasa ditatalaksana dengan gamma knife adalah meningioma dan schwannoma. Gamma knife pada kasus schwannoma dapat dilakukan pada lesi tumor dengan ukuran < 3 cm. Gamma knife memberikan kontrol terhadap pertumbuhan tumor dengan komplikasi cedera saraf kranial yang lebih rendah dibandingkan dengan teknik pembedahan.

Tatalaksana meningioma yang dipilih merupakan tindakan pembedahan mikro karena tumor relatif memiliki batas yang tegas. Gamma knife memberikan keuntungan pada tatalaksana meningioma pada beberapa keadaan seperti ukuran tumor yang kecil dan tidak memberikan gejala, meningioma mengenai strukur yang penting seperti sinus cavernosus, dan daerah optikus. Lokasi meningioma yang dekat dengan saraf kranial yang penting sehingga kemungkinan komplikasi pada pembedahan cukup tinggi juga merupakan kandidat yang baik untuk prosedur gamma knife. Meningioma, meskipun merupakan tumor yang jinak, rawan untuk mengalami rekurensi dalam jangka waktu panjang, sehingga radioterapi adjuvan untuk meningioma residual setelah operasi meningkatkan 5 year progression free survival, dari 38% menjadi 91%.

 

Lesi Vaskular

 

Malformasi arteriovenosa (AVM) adalah lesi bawaan yang terdiri dari koleksi pembuluh darah tidak normal, dimana darah arteri mengalir langsung ke dalam vena pengeringan tanpa campur tangan kapiler secara normal. AVM muncul sebagai pembuluh darah ‘kusut’ dan paling sering terjadi pada otak atau sumsum tulang belakang. Eksisi total AVM merupakan terapi pilihan untuk lesi yang dapat diakses. Alternatif non-invasif seperti radiosurgery dan embolisasi biasanya ditawarkan pada pasien dengan AVM yang tidak dapat diakses dengan harapan akan didapatkannya keefektifan yang sama dan orbiditas yang rendah.

Tujuan tindakan gamma knife pada kasus AVM adalah untuk menghancurkan pembuluh darah pada nidus dengan menghindari cedera pada jaringan otak sehat. Terapi ini dilakukan dengan cara memfokuskan radiasi kepada lesi.

Efektivitas radiosurgery biasanya diukur dengan hilangnya pembuluh darah abnormal pada angiografi. Setelah radiosurgery, tingkat obliterasi menigkat dengan waktu dan tergantung kepada ukuran dan dosis radiasi. Berbagai jurnal telah menunjukkan efektivitas gamma knife dalam pengobatan AVM.

 

Kasus Neurofungsional

Tindakan thalamotomi atau pallidotomi merupakan salah satu alternatif untuk tatalaksana tremor intractable pada kasus Parkinson dan tremor esensial. Radiasi yang diberikan terfokus pada area tertentu (thalamus atau globus pallidus) agar tremor, rigiditas, atau gerakan involunter lain akan terkontrol. Gamma knife merupakan pilihan hanya jika pasien tidak mengalami perbaikan dengan pemberian medikamentosa.

Trigeminal neuralgia, biasa disebut tic doloreux, merupakan nyeri dengan karakteristik khas sesuai distribusi nervus trigeminal. Gamma knife merupakan pilihan prosedur minimal invasif yang cocok pada pasien dengan usia lanjut atau banyak faktor komorbid.

 

Gamma knife merupakan pilihan prosedur minimal invasif yang cocok pada pasien dengan usia lanjut atau banyak faktor komorbid.

Penyakit-penyakit yang dapat dilakukan tindakan dengan Gamma Knife:

  • Kategori tumor jinak (Meningioma, Neuroma Akustik- Vestibular Schwannoma, Tumor Hipofise, Tumor Jinak Glioma, Kraniofrangioma dan Tumor Pineal),
  • Tumor Ganas (Kanker, penyebaran tumor ganas ke otak, Glioma, Kondrosarkoma dan lainnya),
  • Gangguan Pembuluh Darah (Arteriovenous Malformation- AVM, Cavernous Malformation dan lainnya),
  • Gangguan Fungsional Otak (Trigeminal Neuralgia, Epilepsi, Penyakit Parkinson dan lainnya) serta Gangguan penyakit Mata (Glaukoma).

Tim Medis Pelayanan Gamma Knife terdiri dari Dokter Spesialis Bedah Saraf, Dokter Spesialis Onkologi Radiasi yang bertugas untuk menentukan Gamma Plan dan Teknisi Fisika Medis untuk menentukan dosis. Berikut Tim Pelayanan Gamma Knife RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo:

  • Tim Dokter Spesialis Bedah Saraf
  1. Prof. dr. Hilman Mahyuddin, Sp.BS(K)
  2. Dr. Samsul Ashari, Sp.BS(K)
  3. Dr. dr. Setyo Widi Nugroho, Sp.BS(K)
  4. Dr. dr. Renindra Ananda Aman, Sp.BS(K)
  5. Dr. Syaiful Ichwan, Sp.BS(K)
  6. Dr. David Tandian, Sp.BS(K)
  7. Dr. dr. Mohamad Saekhu, Sp.BS(K)
  8. Dr. dr. Wismaji Sadewo, Sp.BS(K)
  9. Dr. Hanif G. Tobing, Sp.BS(K)
  10. Dr. Affan Priyambodo, Sp.BS(K)
  11. Dr. Abdi Reza, Sp.BS(K)
  • Tim Dokter Spesialis Penyakit Saraf.
  • Tim Dokter Spesialis Radiologi.
  1. Prof. Dr. dr. R. Susworo, Sp.Rad(K), Onk.Rad
  • Tim Fisika Medis
  1. Ade Rizki Setiadi, M.Si
  2. Helga Sylvia, M.Si
  3. Aris Setiawan, S.Si

Aksesibilitas

Cara Merujuk

Hubungi Kami di Hotline RSCM 1500135 atau melalui Tanya Info Pelayanan Geriatri Terpadu

 

Copyrights 2017 All Rights Reserved by RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.