Pelayanan Geriatri Terpadu
Pelayanan Geriatri dan Terpadu (PGT) didirikan dengan tujuan untuk merespons adanya transisi demografi, transisi epidemiologi serta globalisasi pelayanan kesehatan di bidang geriatric. Selain itu bertujuan untuk memberikan Pelayanan yang bersifat one stop service. PGT diharapkan dapat menjadi :
- Pusat Geriatri Nasional Sebagai Pusat Pelayanan Rujukan Geriatri
- Pusat Pendidikan Geriatri
- Pusat Riset Geriatri
Pelayanan Geriatri Terpadu terdiri atas Pelayanan Rawat Inap maupun Rawat Jalan. Pemberi layanan pada PGT adalah Tim Terpadu Geriatri. Tim Terpadu Geriatri merupakan bentuk kerjasama multidisiplin yang bekerja secara interdisiplin dalam mencapai tujuan pelayanan geriatri. Tim Terpadu Geriatri terdiri atas anggota inti dan anggota pendukung. Anggota Tim inti terdiri atas para ahli di bidang Penyakit Dalam Geriatri, Psikiatri Geriatri, Rehabilitasi Medik Geriatri, Perawatan Geriatri, Farmasi, Gizi dan Fisioterapis. Anggota Tim inti ini dalam melaksanakan pelayanannya akan di dukung oleh anggota pendukung yang terdiri atas ahli di berbagai bidang terkait seperti Neurologi, Gigi Mulut, Akupuntur, THT, Kulit, Ortopedi, Bedah Vaskuler, Obstetri dan Ginekologi, Urologi, Mata dan Gizi Klinik.
Pelayanan rawat jalan mengedepankan konsep one stop service, sehingga pasien usia lanjut akan mendapatkan pelayanan pada satu atap yang nyaman. Pelayanan rawat jalan ini akan ditunjang dengan beberapa pelayanan penunjang seperti Radiologi, Farmasi, dan Laboratorium. Pelayanan rawat inap terdiri atas ruang rawat akut, ruang rawat kronik, dan beberapa ruang rawat khusus yang bertujun memberikan pelayanan secara komprehensif.
Konsep Pelayanan PGT di RSCM telah dirintis sejak tahun 1996. Pada awalnya PGT dimulai hanya dengan pelayanan Rawat Jalan yang terdiri atas 2 (dua) buah kamar konsultasi. Pada tahun 2000, mendapat ruang khusus untuk rawat inap sebanyak 12 tempat tidur kelas II. Dalam perjalanannya PGT memiliki ruang pelayanan rawat jalan satu atap yang terdiri atas ruang konsultasi penyakit dalam geriatri, rehabilitasi medik geriatri dan psikiatri geriatri pada tahun 2009 dengan jumlah tempat tidur rawat inap sebanyak 20 tempat tidur.
1. Rawat Jalan / Poliklinik Geriatri
- Geriatric Assessment Clinic
- Preventive and Promotion Clinic
- Klinik Penyakit Dalam Geriatri
- Klinik rehabilitasi Medik Geriatri
- Klinik Kardiologi Geriatri
- Klinik Gigi
- Klinik Akupuntur
- Klinik Mata
- Klinik Sensori Terintegrasi / Neurologi
- Klinik Kognitif / Psikiatri Geriatri
- Klinik Kontinen (Mengompol)
- Klinik Gangguan Menelan
- Klinik Posturografi
- Klinik THT
- Ruang Audiometri
- Klinik Kulit Geriatri
- Klinik Ortopedi / Podiatri
- Pelayanan Konseling Gizi dan Dietetik
- Klinik Aroma/Music Therapy
- Klinik Paliatif
- Ruang prosedur / Tindakan
2. Ruang/Lantai Rehabilitasi Medik Geriatri
- Ruang Hidroterapi
- Ruang Fisioterapi Khusus
- Ruang Occupational Therapy
- Gymnasium
- Taman Khusus Latihan berjalan (Roof Garden)
- Ruang Latihan Kognitif
3. Ruang Penunjang Medik
- Radiologi
- Ruang USG
- Ruang EKG dan Echo
- Laboratorium
- Apotik / Farmasi
- Ruang Rekam Medik
4. Ruang Rawat Inap
- Ruang Rawat Infeksi
- Ruang Rawat Isolasi Infeksi
- Ruang Rawat Non Infeksi
- Ruang Rawat Paliatif
- Ruang Rawat Delirium
- Ruang Rawat Respite
- Ruang Rawat Kronik
- Ruang Rawat VIP
- High Care Unit
Jumlah kunjungan rawat jalan pada tahun 2016 mencapai 13.412 kunjungan dengan asal rujukan sebagian besar dari DKI Jakarta dan Banten. Jumlah pad atahun 2016 ini mengalami peningkatan yang cukup bermakna dibandingkan pada tahun 2012 yang mencapai 9131 kunjungan (tabel 1).
Tabel 1. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan PGT
Tahun | Jumlah Kunjungan | Asal Rujukan |
2012 | 9.131 | |
2013 | 11.249 | |
2014 | 30.522 | DKI Jakarta dan Jawa Barat |
2015 | 16.401 | DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Kepulauan Riau |
2016 | 13.412 | DKI Jakarta dan Banten |
Jumlah pasien rawat inap pada tahun 2016 mencapai 224 pasien dengan asal rujukan berdasarkan urutan sebagai berikut : DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jogjakarta, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur (tabel 2).
Tabel 2. Jumlah Pasien Usia Lanjut di Ruang Rawat Akut Geriatri
Tahun | Jumlah Kunjungan | Asal Rujukan |
2014 | 321 | DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah |
2015 | 162 | DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Jogyakarta dan Jawa Tengah |
2016 | 224 | DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Jogyakarta dan Kalimantan Timur |
A. | Anggota Inti |
Konsultan Penyakit Dalam Geriatri
Konsultan Rehabilitasi Medik Geriatri
Konsultan Psikiatri Geriatri
Ahli Gizi
Tenaga Farmasi
Tenaga Keperawatan
Fisioterapis
Terapis Wicara (Speech Therapist)
Okupasi Terapis
Pekerja Sosial (Social Workers)
|
|
B. | Anggota Pendukung |
|
INFORMASI KETERSEDIAAN FASILITAS PERALATAN PENDUKUNG LAYANAN RUJUKAN
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
- EKG dan Echo
- BMD
- BIA
- USG
- Radiologi
PELAYANAN PENUNJANG
- Laboratorium
- Farmasi
- Loket pasien jaminan
- Pelayanan rekam medik
TINDAKAN
- Comprehensive Geriatric Assessment (CGA)
- Akupuntur
- Fisioterapi (MWD, TEN, Diatermi, Exercise ringan-berat, laser terapi, ultrasol, massage, SK kelas 1 & 3, Stretching, Chest, terapi gangguan menelan, latihan kekuatan otot, manipulasi)
- Tindakan Gigi
Jumlah Kunjungan Rawat Jalan PGT
Tahun | Jumlah Kunjungan | Asal Rujukan |
2012 | 9.131 | |
2013 | 11.249 | |
2014 | 30.522 | DKI Jakarta dan Jawa Barat |
2015 | 16.401 | DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Kepulauan Riau |
2016 | 13.412 | DKI Jakarta dan Banten |
Jumlah Pasien Usia Lanjut di Ruang Rawat Akut Geriatri
Tahun | Jumlah Kunjungan | Asal Rujukan |
2014 | 321 | DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah |
2015 | 162 | DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Jogyakarta dan Jawa Tengah |
2016 | 224 | DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DI Jogyakarta dan Kalimantan Timur |
No. |
Judul penelitian |
Publikasi |
1 |
The role of autosuggestion in geriatric patients' quality of life: a study on psycho-neuro-endocrine-immunology pathway. |
Soc Neurosci. 2016 Jul 7:1-9 |
2 |
J Infect Public Health. 2016 Sep-Oct;9(5):633-8. |
|
3 |
Diagnostic Test of a Scoring System for Frailty Syndrome in the Elderly According to Cardiovascular Health Study, Study of Osteoporotic Fracture and Comprehensive Geriatric Assessment Based Frailty Index Compared with Frailty Index 40 Items |
Acta Medica Vol. 47, No. 3, tahun 2015
|
4 |
Challenges in Screening and Diagnosing Frailty Syndrome: Which Tool to be Used? |
Acta Medica Vol. 47, No. 3, tahun 2015 |
5 |
Profile of Food and Nutrient Intake Among Indonesian Elderly Population and Factors Associated with Energy Intake: a Multi-centre Study |
Acta Medica Vol 45, Number 4, October 2013 |
6 |
|
Acta Med Indones. 2012 Jul;44(3):199-206.
|
7 |
Risk factors for depressive symptom changes in Indonesian geriatric outpatient. |
Acta Med Indones. 2012 Jan;44(1):47-52. |
8 |
Effect of Vitamin D Analog (Alfacalcidol) on Muscle Strength and Function Mobility Among Indonesian Elderly Women Who Have Low Handgrip Strength ; A Double Blinded Randomized Controlled Trial |
Geriatric and Gerontology International Journal (In Press) |
9 |
The role of ultraviolet-B from sun exposure on vitamin D3 and parathyroid hormone level in elderly women in Indonesia |
Asian J Gerontol Geriatr 2007; 2: 126–32 |
10 |
Predictors and Scoring System for Health-related Quality of Life in an Indonesian Community - Dwelling Elderly Population |
Acta Medica Vol 43, No. 4, October 2011 |
11 |
Acta Med Indones. 2011 Oct;43(4):218-23. |
|
12 |
Cut-off of Anthropometry Measurement and Nutritional Status Among Elderly Outpatient in Indonesia: Multi-centre Study |
Acta Medica Vol 42, No. 4, October 2010 |
13 |
The correlation between body fat distribution and insulin resistance in elderly |
Acta Med Indoens.2010 Apr:42(2):86-93 |
14 |
The impact of 'comprehensive geriatric assessment (CGA)' implementation on the effectiveness and cost (CEA) of healthcare in an acute geriatric ward. |
Acta Med Indones. 2008 Jan;40(1):3-10. |
15 |
C-reactive protein level and decrease of albumin levels in hospitalized elderly patients with community-acquired pneumonia. |
Acta Med Indones. 2007 Jan-Mar;39(1):13-8
|
16 |
Mortality Prognostic Factors in Elderly Inpatients with Community Acquired Pneumonia at Dr. Cipto Mangunkusumo national Central General Hospital Jakarta : a Survival Analysis |
Acta Medica Indonesiana :The Indonesian Journal of Internal Medicine.2003;35: 176-183 |
Dalam Negeri:
- RSUP. Dr. Kariadi Semarang
- RSUP Hasan Sadikin Bandung
- RSUP. Dr. Sardjito Jogjakarta
- RSUD Dr. Soetomo Surabaya
- RSUP Dr. Djamil Padang
- RSUD Dr. Moewardi Solo
- RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar
- RSUP Sanglah Bali
- RSU Dr. Syaiful Anwar Malang
- RSU Dr. Muhammad Hoesin Palembang
Luar Negeri:
- Royal Adelaide Hospital South Australia
- The Tokyo Metropolitan Geriatric Hospital and Institute of Gerontology (TMGH-IG)
Aksesibilitas
Dengan Bus
- Bus Transjakarta
Turun di: Halte Salemba UI
Jarak dari Halte Salemba menuju RSCM kurang lebih 500 m. Untuk mencapai RSCM dapat berjalan kaki melalui area kampus UI Salemba.
Rute yang dilayani / Serving route(s) :
Kampung Melayu – Ancol (koridor 5)
PGC – Ancol (koridor 7-5)
PGC – Harmoni (koridor 7-5-2)
- Bus Kota
Turun di: Halte RSCM
Halte RSCM ada di Jl. Diponegoro, depan RSCM.
A Perum PPD 38 Terminal Rawamangun - Terminal Blok M
A Perum PPD 11 Terminal Blok M - Terminal Senen
A Perum PPD 210 Terminal Grogol - Terminal Rawamangun
A Perum PPD 213 Terminal Grogol - Terminal Kampung Melayu
A Perum PPD P36 Terminal Blok M - Terminal Pulo Gadung
A Perum PPD P67 Terminal Blok M - Dr. Wahidin
A Perum PPD AC78 Muara Angke - Kampung Melayu
A Perum PPD ACB02 Terminal Grogol - Pasar Baru
Himpurna 926 Term. Terminal Blok M - Terminal Senen
Sinar Jaya ML p158 Terminal Blok M - Kemayoran
Dengan Kereta Api
- Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Jabodetabek,
Turun di: Stasiun Cikini
Jarak dari Stasiun Cikini menuju RSCM kurang lebih 750 m. Untuk mencapai RSCM dapat menggunakan taksi atau bajaj.
Cara Merujuk
Hubungi Kami di Hotline RSCM 1500135 atau melalui Tanya Info Pelayanan Geriatri Terpadu
Hubungi Kami di Hotline RSCM 1500135 atau melalui Tanya Info Pelayanan Geriatri Terpadu